|
meniru harus dengan kebijaksanaan |
Kita harus selalu waspada terhadap kecenderungan orang untuk meniru guru-guru mereka. Mereka menjadi fotocopy, salinan, cetakannya. Sama seperti cerita pelatih kuda kerajaan. Karena pelatih yang tua meninggal, sang Raja mengambil pelatih muda yang baru. Sayangnya pelatih baru ini jalannya timpang.
Kuda-kuda yang baru dan cantik-cantik dibawa ke hadapan pelatih baru ini untuk dilatih, dan ia melatih dengan sangat bagus, berlari, bergaya, menarik kereta. Tapi tiap-tiap kuda yang baru tersebut kemudian berkembang menjadi timpang juga. Akhirnya raja memanggil si pelatih baru itu, dan kesalahan melihat ia timpang ketika memasuki ruang pertemuan, barulah raja mengerti semuanya dan dengan segera mencari pelatih yang baru.
Sebagai guru nantinya, kalian harus waspada tentang kuatnya pengaruh contoh yang anda tunjukkan. Dan, yang lebih penting, sebagai murid, kalian harus tidak mengikuti image (gambaran), tampak luar dari guru-gurumu. Ia lalu mengingatkan kembali kepada kesempurnaan pribadimu yang di dalam. Ambillah kebijaksanaan yang di dalam sebagai contoh kalian, dan jangan tirukan ketimpangannya.
Sumber : Buku Telaga Hutan Yang Hening
Tidak ada komentar:
Posting Komentar